Mudik ke Palembang Bisa Lewat Tol

TN, trustnews.id
Kamis, 23 Mei 2019 | 05:37 WIB


Mudik ke Palembang Bisa Lewat Tol
Penampakan Tol Palembang
Mulai H-7 Lebaran 2019 Trans Sumatera ruas Lampung-Palembang bisa dilalui pemudik. 
Jalur mudik arah Pulau Sumatera akan semakin lancar, setelah pemerintah memutuskan akan memfungsikan Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 mulai H-7 Lebaran 2019 secara fungsional. Ruas tol ini dapat dilalui selama arus mudik tanpa dipungut tarif.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, tol hanya akan difungsikan selama 12 jam dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Hal tersebut mengingat sarana dan prasarana jalan tol seperti lampu dan rambu-rambu yang belum terpasang dengan lengkap sehingga berbahaya jika dilewati di malam hari.
"Kami koordinasi dengan Kakorlantas untuk pengamanannya, secara umum baru bisa 12 jam karena malam berbahaya. Kalau memang butuh pengecualian, harus ada pengawalan dari polri," ujar Basuki disela meninjau kesiapan tol Palembang-Lampung bersama Menteri Perhubungan di Kayuagung, Sumatera Selatan, Sabtu (11/5).
Dengan difungsikannya ruas tol tersebut, menurut dia, waktu tempuh dari Palembang-Lampung bisa mencapai 7 jam. Basuki menyebut titik krusial yang masih menjadi perhatian yakni Jembatan Kayuagung dan Gerbang Tol Terbanggi Besar saat ini tengah dikerjakan dan diklaim akan siap saat tol mulai difungsikan. 
Selain itu, menurut dia, sepanjang 800 meter jalan di gerbang keluar tol Terbanggi Besar diketahui mengalami kerusakan parah. Oleh karena itu, kontraktor mengebut perbaikan jalan.
"Kami juga akan memberlakukan satu jalur, seperti tol Jakarta-Solo-Semarang. Jadi ketika arus mudik, jalurnya satu arus dari Lampung ke Palembang. Pas nanti arus balik, jalurnya satu arus dari Palembang menuju Lampung," ungkap dia.
Tol Palembang-Lampung pun sudah dilengkapi oleh beberapa rest area yang bisa dimanfaatkan pemudik saat melintasi jalan tol. Terdapat 6-7 rest area yang sudah bisa dimanfaatkan oleh para pemudik melepas lelah dan tidak memaksakan berkendara saat letih. 
Empat diantaranya sudah fungsional, sementara lainnya baru temporer. Ia pun telah meminta untuk menambah jumlah toilet di rest areakarena diperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan tol akan melonjak. 
Pemudik pun harus berhati-hati karena masih terdapat 4 kilometer jalan agregat yang belum dicor maupun diaspal dari Kayuagung menuju Palembang.
"Ada 4 kilometer yang agregat, tapi saya sudah minta agar tidak berdebu. Sisanya sudah diaspal semua," tambah Basuki.
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya tetap berkordinasi dengan Kakorlantas Polri untuk merancang skema potensi terjadinya kemacetan di beberapa titik meski kepadatan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera akan terpecah dengan difungsikannya jalan tol ini.
"Tol ini kan posisinya berimpitan dengan jalan umum, apabila di beberapa titik ada kemacetan, nanti jalurnya akan 'dibuang' ke jalan umum," kata dia.
Hal senada juga diutarakan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi diamanatkan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk mempersiapkan jalur dan angkutan mudik kali ini yang lebih baik dan bebas dari macet. Salah satunya adalah memfungsikan jalan tol Palembang-Lampung yang merupakan bagian dari Trans Sumatera.
Budi mengatakan secara konsep jalur tol tersebut sudah bisa difungsikan. Namun pengerjaan di lapangan perlu dipertegas dan pembangunan masih berjalan sesuai jadwal. Apabila sudah dicek, dirinya meyakini kontraktor bisa mengejar kesiapan fungsional jalan tol tersebut untuk jalur mudik lebaran tahun ini.
"Biasanya kalau sudah meninjau sama Menteri PUPR, 2 hingga 3 minggu dikerjakan sudah bisa selesai," tambah dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan pihaknya pun terus berkordinasi dengan Balai Besar Pelaksaan Jalan untuk memantapkan jalur lintas timur (Jalintim) dan jalur lintas sumatera (jalinsum) yang menjadi jalur utama pemudik untuk ke arah utara maupun selatan Palembang.
Dirinya menjelaskan, tahun ini sudah 15 paket ruas jalan long segmen yang diperbaiki menggunakan APBD provinsi. Beberapa paket tersebut, disebutkan Deru, ada yang kontraknya ada yang tidak tepat waktu. Namun pihaknya menekankan kepada kontraktor agar pengerjaan jalan yang tidak tepat waktu tidak mengganggu arus mudik.
"Kami juga memantau pengerjaan jalan yang dilakukan APBN dan APBD kabupaten/kota. Untuk pengerjaan yang menggunakan APBN ada yang batal tender seperti jalan lintas Palembang-Pangkalan Balai penyebab kemacetan panjang. Ini butuh diskresi, saya sudah surati Menteri PUPR. Saya harap Menhub bisa mendorongnya juga ini supaya bisa mengurai kemacetan," ujar dia. (TN)