Mendorong Pelaku UMKM Semakin Menggeliat
Kamis, 09 Februari 2023 | 13:49 WIB
istimewa
Dinamika positif tersebut, tentunya memberikan angin segar tersendiri, khususnya bagi para kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan termasuk Bank BKK Purwodadi. Mendorong Pelaku UMKM SEMAKIN MENGGELIAT Geliat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pasca Pandemi Covid 19, memberikan spirit tersendiri.
“Optimisme ini meningkatkan ekspansi kredit kami kepada UMKM dan menghimpun keuntungan mereka dalam bentuk tabungan guna mendorong perkembangan UMKM semakin maju,” ungkap Direktur Utama Bank BKK Purwodadi Anita Fitriani Yusuf kepada Trustnews. Untuk mendorong usaha para pelaku UMKM ini, Bank BKK Purwodadi mengedepankan pelayanan yang memudahkan melalui pembayaran setoran pinjaman maupun tabungan melalui virtual account yang telah dilaunching sejak Oktober 2022.
Tidak berhenti disitu lanjut Anita, pihaknya di tahun 2023 sudah membangun kerjasama dengan bank umum untuk meluncurkan Qris yang diyakini lebih memudahkan customer UMKM bertransaksi. Pihaknya juga terus meningkatkan sinergi pemerintah Kabupaten Grobogan terutama melalui Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan untuk bersama-sama mengucurkan kredit usaha mikro daerah dengan bunga murah. “Kami juga Bekerjasama dengan platform atau wadah digital (seperti Shopee dan lain-lain) untuk memberikan edukasi kepada kelompok UMKM dalam memasarkan produk-produknya,” tambah Anita.
Di tahun 2023, lanjutnya, Bank BKK Purwodadi juga bakal mengembangkan sejumlah inovasi baru dalam memudah pelayanan bagi para nasabah, di antaranya pengembangan kredit multi manfaat berupa kredit BKK Griya, pengembangan kredit halo petani berupa kredit Rojokoyo, yang juga bisa memberikan fasilitas kredit bagi peternak.
Selain itu juga peraih 3 Penghargaan Top BUMD Award 2022 ini bakal mengembangkan kredit sektor jasa berupa Kredit Calon Pekerja Migran Indonesia. Ada juga Pengembangan kredit dengan plafon di atas Rp5 miliar berupa kredit BKK Besar. Tidak cukup dengan itu, BKK Bank Purwodadi juga bakal memperluas jaringan kantor dengan merencanakan pembukaan kantor kas di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Grobogan.
Dari sisi internal, Bank BKK Purwodadi juga terus meningkatkan pemanfaatan aplikasi SIBI oleh semua karyawan sesuai dengan levelnya secara mahir. Mereka juga tengah mengedepankan penyempurnaan aplikasi kredit (SIPEKA) oleh tim IT. Lalu, pemanfaatan aplikasi SIPEKA oleh karyawan terkait, agar kinerja lebih efektif dan efisien. Setiap karyawan juga mengedepankan penggunaan BKK Mobile oleh divisi marketing, ada juga edukasi terhadap nasabah bank terhadap penggunaan virtual account; dan Pengembangan aplikasi Mobile Banking BKK oleh tim IT.
“Kami dari jajaran direksi berkomitmen mengembangkan SDM menuju kompetensi yang unggul di era digital ini, terutama menyangkut kompetensi Interpersonal yang meliputi komunikasi, kolaborasi (virtual), kecerdasan sosial dan kompetensi antarbudaya. Selain itu juga peningkatan kompetensi Intrapersonal meliputi berpikir kritis, ide kreatif, berpikir adaptif dan integrasi, transdisipliner dan pengarahan diri sendiri. Dan terakhir meningkatkan keterampilan TIK. Keterampilan TIK termasuk keahlian dalam teknologi informasi dan komunikasi, pemikiran komputasi, literasi media sosial dan kesadaran keamanan informasi,” jelas Anita.
Meskipun sudah mengembangkan persiapan penuh, Anita mengaku kalau pihaknya masih berhadapan dengan sejumlah tantangan berat di antaranya belum terealisasinya fintech lending yaitu inovasi jasa keuangan dimana antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dapat melakukan transaksi tanpa harus bertemu langsung. “Namun demikian tantangan tersebut justru memotivasi bank BKK Purwodadi untuk terus mencari terobosan baru, salah satunya dengan merencanakan kerjasama ditahun 2023 dengan PT. Komunal dalam penyediaan pelayanan fintech,” tandasnya meyakinkan.
Di sisi lain, Anita juga menekankan masih banyak tantangan yang harus dih[1]adapi terutama adanya iklim kebutuhan masyarakat terhadap produk layanan perbankan yang serba digital. Tentunya perubahan ini membawa konsekuensi biaya yang tidak sedikit. Di sisi lain, saat ini juga semakin ketatnya persaingan antar lembaga jasa keuangan, terutama dengan bank umum maupun financial technology.
“Bank dihadapkan pada kondisi untuk terus melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, serta penyediaan infrastruktur IT yang andal. Untuk itu harapan terbesar bank adalah terus terjalinnya sinergitas antara bank dengan pemegang saham baik provinsi maupun pemkab, agar terus mendukung rencana bisnis bank setiap tahunnya guna menghadapi persaingan yang semakin ketat dan teknologi yang semakin maju,” harap Anita.
BACA JUGA