Wacana Komunikasi Terhadap Korelasi Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam Tafsir Al-Misbah
Jumat, 11 November 2022 | 18:55 WIB
Sumber:Google
Pengarang: Hasani Ahmad Said
Penerbit: AMZAH
Cetakan: ke-1 – tahun 2015
ISBN: 978-602-8689953
Tebal Halaman: 328
Lebar: 15,5 cm
Panjang: 23 cm
Berat: 230gr
Tafsir Al Mishbah karya M. Quraish Shihab, seorang ulama tafsir yang kompeten, sejak kecil beliau telah menjalanipergumulan dan kecintaan terhadap al-Qur’an, yang patut kitabangga terhadapnya. Keluasan ilmu nya dan metode tafsirnyamenawarkan udara baru dalam bidang tafsir. Meskipundemikian, tidak ada manusia yang sempurna dan tidak adapemikiran yang tidak dicela. Pemaparan tentang pemikiranbeliau ini adalah dalam rangka memperluas wacana kitatentang tokoh-tokoh mufassir kontemporer, yang bisa kitaambil ilmu nya. Dalam kajian Diskursus Munasabah al-Quran dalam Tafsir Al-Mishbah, Buku ini ditulis oleh Hasani Ahmad Said, beliau merupakan salah satu dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga menjadidosen terbang di program Pascasarjana IAIN Raden IntanLampung, dan Pascasarjana UNISMA Bekasi sejak tahun2014. Selain itu, penulis pernah menjadi dosen luar biasa di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta Fakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta (2007-2010).
Pada bab ini dijelaskan bagaimana cara munasabah dalam al-Qur’an. Jika diperhatikan, kita akan dapati dalam al-Qur’anada ayat-ayat yang tidak saling berkaitan dengan ayatsebelumnya atau ayat berikutnya, walaupun masih dalam satusurat yang sama. Dan juga antara surat yang satu dengan suratyang lainnya tidak saling berkaitan. Hal ini akan membuatkita selaku orang awam kebingungan dalam memahami arti dan makna dari ayat ataupun surat dalam al-Qur’an. Oleh karena itu buku ini membahas tentang arti penting dalammemahami makna al-Qu’ran serta Studi tentang Munasabah. Buku ini berusaha mengantarkan para pembaca buku ini lebihdapat memahami cara menafsirkan ayat dan surah yang ada di dalam al-Quran dengan baik dan benar. Buku ini juga dapatdibaca oleh orang-orang awam, untuk memperluaspemahamannya mengenai kajian dan penafsiran al-Quran. Berikut merupakan sedikit pembahasan mengenai salah satumateri di dalam buku Diskursus Munasabah al-Quran dalamTafsir Al-Mishbah, tepatnya pada bab 3 dengan judul Model Munasabah al-Quran dalam Tafsir al-Mishbah dan bab 4 dengan judul Tinjauan Kritis Terhadap Konsep Dan Penerapan Munasabah Dalam Tafsir Al-Mishbah.
Dalam halaman pertama pada bab 3, penulis membahasmengenai pendapat menurut Manna’ Al-Qaththan, bahwakajian menyingkap al-Quran antara ayat dengan ayat bukanlahtauqifi, melainkan hasil ijtihad mufassir sebagai buahkemukjizatan al-Quran, rahasia retorika, dan segiketerangannya mandiri. Dalam buku ini pun dijelaskantentang langkah-langkah menemukan munasabah yang dikemukkan oleh Al-Suyuthi. Jika di tinjau dari segi sifatMunasabah terbagi menjadi 2, pertama adalah penyesuaianyang nyata (Zhahir al-irtibath), maksudnya adalahPenyesuaian bagian satu dengan yang lainnya tampak begitujelas dan kuat karena adanya keterkaitan, munasabahadakalanya berupa penguat, penafsir, penyambung dan penjelas. Kedua adalah penyesuaian yang samar (khafi al-irtibath), maksudnya adalah penyesuaian bagian satu denganyang lain yang tampak samar.
Penulis menjelaskan sistematika penafsiran yang dilakukanShihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Penulis menjelaskan juga bagaimana cara menafsirkan atau menemukan munasabah itusendiri di dalam ayat-ayat al-Qur’an. Didalam bab ini juga penulis menjelaskan bahwa ilmu munasabah sangatlahberperan penting untuk metode Tafsir Al-mishbah. Beliaumenerangkan bahwa bagaimana karakteristik dari ilmumunasabah ini sangat membantu pembaca untuk lebihmemahami metode Tafsir Al-Mishbah. Penulis memberikaninformasi mengenai apa saja pembagian jenis-jenis dari ilmumunasabah itu sendiri dalam Tafsir Al-Mishbah yang dibahasoleh bapak M. Quraish Shihab.
Pada awal bab ke 4, penulis membahas tentang model munasabah yang ditelaah Quraish Shihab dalam karya nyaTafsir Al-Mishbah, ada dua model munasabah: Pertama, melalui enam spesifikasi, yaitu: “Munasabah antara ayat dan ayat dalam satu surah, antara satu ayat dan fashilah(penutupnya), antara kalimat dan kalimat dalam ayat, antarakata dalam satu ayat, Antara kalimat dalam satu ayat, antaraayat pertama dan ayat terakhit dalam satu surat”. Kedua, melalui delapan spesifikasi, yaitu: Munasabah antara surah dan surah sebelumnya, Antara awal uraian surah dan akhiruraian surah, antara awal surah dan akhir surah sebelumnya, Antara tema surah dan nama surah, Antara penutup surah dan uraian awal surah berikutnya, Antara kisah satu dan kisahlainnya dalam satu surah, Antara surah satu dan surah lainnya, Antara fawatih al-suwar dan isi surah. Banyak model dan jenis munasabah al-Qur’an. Namun model dan jenismunasabah al-Qur’an yang paling populer dan umum dikenaloleh masyarakat luas adalah munasabah antar ayat dan antarsurah.
Setelah dibaca lebih lanjut, diketahui bahwa kajian mendalamyang berkenaan dengan ilmu munasabah sering dilakukanoleh beberapa kalangan ulama ulum al-Quran dari zaman klasik hingga pramodern. Dua ulama klasik yang dijadikanacuan pemikiran dalam bermunasabah adalah al-Zarkasyi dan al-Biqa’i. al-Zarkasyi memberikan dua pola munasabah, yaitumunasabah antar surah dan antar ayat. Sementara itu, al-Biqa’i memiliki pemikiran munasabah dengan memberikantafsir yang komprehensif dan cermat.
Kelebihan Buku
Keunggulan buku ini adalah mencantumkan sumber – sumbertepercaya, serta pendapat tokoh – tokoh yang beliau kutip dariberbagai sumber. Alur bacaan yang tidak membingungkanmembuat pembaca lebih mudah mengerti maksud yang ingindisampaikan penulis mengenai munasabah Al-Quran. Bukuini juga mengandung banyak aspek-aspek yang sangat membantu dalam memahami materi yang disampaikan penulisdalam pembahasannya, sebagai contoh buku ini memberikanpedoman transliterasi, daftar pustaka, catatan kaki, indeks, biografi penulis dan penutup yang berupa kesimpulan. Bukuini juga di lengkapi footnote yang jelas dan lengkap sesuaisumbernya.
Kekurangan Buku
Kelemahan yang terdapat pada buku ini yaitu tidakmemberikan ringkasan materi pada setiap, bahkan dalam bukuini sebgaimana yang digambarkan dalam keunggulan buku, ternyata buku ini hanya kutipan-kutipan belaka. Bahkan tidakada analisa yang berarti atau penawaran baru dalammunasabahnya. Bahasa yang digunakan penulis dalam bukuini cukup sulit dicerna walaupun terdapat penjelasan arti dalam bahasa yang bukan bahasa Indonesia. terdapat beberapacatatan kaki yang hampir memenuhi setengah halaman. Jadi, membuat pembaca lebih susah memahami materi karenakebingungan dengan terlalu banyaknya catatan kaki yang digunakan. Akan lebih baik jika penulis lebih memperbanyakanalisanya dan memperjelasnya dalam materi analisa tersebut, kalaopun hanya kutipan-kutipan yang dipaparkan, sebaiknyapembaca lansung saja membaca buku-buku rujukan.
Demikian resensi ini untuk memenuhi tugas ulangan tengahsemester mata kuliah Studi Al-Qur’an Tafsir, Dosenpengampu Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Judul yang ditulispresensi "wacana komunikasi terhadap korelasi Al-Quran dalam Tafsir Al Mishbah" yakni, sebuah sumbangsih tenagadan fikiran penulis dalam hal teori suatu ilmu dalam mengkajimunasabah Al-Quran terkhusus dalam tafsir Al Mishbah. harapan saya, semoga tulisan ini membawa manfaat bagipembaca dan umat pada umum nya. Amin.
Penulis: Muhammad Hamiem, Rakyat Biasa
BACA JUGA