Bank Perkreditan Rakyat

Optimalisasi BPR Lingga Sejahtera, Pulihkan Perekonomian Daerah

Hasan , trustnews.id
Kamis, 15 September 2022 | 10:14 WIB


Optimalisasi BPR Lingga Sejahtera, Pulihkan  Perekonomian Daerah
Dok, BPR Lingga Sejahtera
Trustnews.Id - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lingga Sejahtera merupakan salah satu unit bisnis Group Citra Borneo Indah (CBI) yang beroperasi di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya kabupaten Kotawaringin Barat dan kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya.

Group ini memiliki core business (atau bisnis utama) berupa perkebunan kelapa sawit dari hulu ke hilir. Mulai dari penanaman sawit hingga pengolahan produk CPO, dengan pasar utamanya adalah pasar ekspor.

Selain core business tersebut, Group CBI memiliki beragam unit bisnis lain yang men-support bisnis sawitnya, mulai dari bisnis pelayaran & pengapalan, bisnis beton & konstruksi kebun, bisnis peternakan sapi yang terintegrasi sawit. Mereka juga mengoperasikan bisnis properti komersial, bisnis perkayuan, bisnis media hingga bisnis perbankan (BPR LS).

Usaha utama dan usaha pendukung ini, kami yakini meramaikan dan mendukung perekonomian daerah Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Kotawaringin Barat, dan kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya,” tegas Direktur Utama BPR Lingga Sejahtera I Ketut Yadnyana kepada Trustnews.

Peran BPR LS untuk mendukung pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi adalah dengan tetap menjalankan fungsinya sebagai suatu lembaga keuangan/perbankan.

BPR LS berupaya untuk tetap optimal melakukan fungsi intermediasi (menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat sebagai kredit atau pinjaman) bagi masyarakat dimanapun cabang-cabangnya berada. BPR LS yang berkantor pusat di Pangkalan Bun ini juga memiliki cabang-cabang di kabupaten Lamandau dan kabupaten Pulang Pisau. “Harapannya keberadaan kami mampu membuat masyarakat tetap produktif, mampu membuat pengusaha tetap menjalankan roda usahanya sehingga bisa melewati masa pandemi dengan baik,” tambahnya.

Untuk diketahui, pada masa pandemi covid 19 (2019- 2021), secara rata-rata BPR LS tetap bisa meningkatkan penyaluran kreditnya - terutama kredit produktif / pinjaman usaha - kepada masyarakat. Walaupun memang tercatat sedikit penurunan di tahun 2020. Jika menilik catatan pada Desember 2019 BPR LS angka kredit yang disalurkan mencapai Rp. 369,9 miliar. Ini berarti penyaluran pada Desember 2020 turun sedikit ke angka Rp. 318,5 milyar untuk kemudian melesat naik lagi di posisi Desember 2021 menjadi Rp. 656,9 miliar.

Begitu pula dengan aspek penghimpunan dana masyarakat atau biasa disebut dengan DPK (Dana Pihak Ketiga). Pada awal pandemi Covid-19, di 2019, BPR LS mencatatkan DPK sebesar Rp. 309,9 miliar, kemudian pada puncak pandemi di tahun 2020, DPK tersebut menurun sedikit menjadi Rp. 304,7 milyar, maka pada tahun 2021 (yang menurut beberapa kalangan adalah periode pasca Covid-19) penghimpunan dana masyarakat (DPK) juga mampu ditingkatkan ke angka Rp. 564,8 Milyar.

Kondisi pertumbuhan juga ditunjukkan pada Aset BPR yang mengalami peningkatan cukup signifikan pada periode 2019 sampai dengan 2021.Dengan kondisi ini, maka dapat diindikasikan bahwa BPR LS tetap berupaya optimal untuk menjalankan fungsi intermediasinya dalam konteks saat ini sebagai upaya membantu pemulihan ekonomi daerah,” tegasnya.

(tn/san)