Konstruksi Proyek CISEM Tahap I Dimulai, Pemerintah Resmikan First Welding
Selasa, 23 Agustus 2022 | 10:45 WIB
Dok, Istimewa
Proyek CISEM merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur. Interkoneksi pipa ini memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan.
Terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industry yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah. Antara lain, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.
“Ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang diharapkan juga dapat menumbuhkan perekonomian sektor lainnya yaitu sektor rumah tangga, komersil dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi. Proyek pembangunan pipa transmisi CISEM ini diawali pada pembangunan Tahap I yaitu untuk ruas Semarang-Batang, dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak (multiyears contract) menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2022 dan Tahun Anggaran 2023,” ungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Noor Arifin Muhammad.
Peresmian ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas Nanang Untung, Sesditjen Migas selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Setyorini Tri Hutami, Kepala Bappeda Kota Semarang Budi Prakosa, Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi, Direktur Gas Bumi BPH Migas Sentot Harijadybradjanto, Komandan Pangkalan TNI AL Semarang Kolonel Marinir Hariyono Masturi, Asisten Ekbang Provinsi Jateng Peni Rahayu, Dirut PT Pertamina Gas Gamal Imam Santoso, Kapolsek Genuk Kompol Subroto dan SVP Divisi EPC PT PP (Tbk) Didik Mardianto.
Ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang diharapkan juga dapat menumbuhkan perekonomian sektor lainnya yaitu sektor rumah tangga, komersil dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas Nanang Untung mengungkapkan, gas bumi merupakan salah satu pendorong utama dalam transisi energi karena memiliki kandungan emisi yang relatif lebih rendah. Proyek pembangunan pipa gas CISEM telah diinisiasi sejak tahun 2006 namun pelaksanaannya tertunda selama 15 tahun karena faktor ke- ekonomian.
Akhirnya Pemerintah mengambil alih pembangunannya dengan dana APBN dengan pertimbangan bahwa infrastruktur ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang diharapkan membawa dampak dan manfaat besar untuk masyarakat.
Pemerintah telah memiliki perencanaan secara strategis untuk mengintegrasikan hulu, mid-stream dan hilir dalam rangka meningkatkan konsumsi gas domestik termasuk mengembangkan pasar gas bumi baru, salah satunya dengan pembangunan pipa Cirebon-Semarang.
“Pasokan gas bumi akan dapat ditransmisikan secara fleksibel melalui Pipa Cirebon Semarang sehingga dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat atau sebaliknya. Pipa ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan pasar gas baru di daerah Jawa Tengah dan memanfaatkan gas bumi untuk kegiatan pendukung perekonomian yang lebih massif dan agresif,” kata Nanang.
Dalam kesempatan yang sama, Sesditjen Migas selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Setyorini Tri Hutami menegaskan kembali komitmen Pemerintah untuk melaksanakan proyek pipa CISEM secara tertib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk menghindari KKN. “Kementerian ESDM berkomitmen untuk melaksanakan ini sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan mencermati supaya tidak terjadi kurang bayar yang akan merugikan badan usaha, ataupun kelebihan bayar yang dapat merugikan negara,” ujarnya.
Mengingat pembangunan proyek ini dilakukan secara multiyears, Setyorini meminta agar pelaksanaannya dilakukan secara akurat, sesuai timeline maupun tata administrasinya.
“Kalau tidak akurat, akan menghambat pelaksanaan tahun berikutnya. Sementara kita tahu, anggaran negara sangat terbatas,” tegas Setyorini.
Pemerintah Kota Semarang menyambut gembira pembangunan pipa CISEM ini dan berharap dapat bermanfaat bagi masyarakatnya. “Kota Semarang merasa sangat beruntung karena dilewati oleh jaringan pipa gas regional dari Gresik ke Cirebon. Sehingga Semarang lebih mudah untuk mendapatkan alokasi gas. Kami harapkan pembangunan pipa Semarang-Cirebon ini bermanfaat bagi kami,” ujar Walikota Semarang dalam sambutan tertulisnya yang diwakili Kepala Bappeda Budi Prakosa.
Berdasarkan hasil tender seleksi penyedia yang telah dilakukan oleh UKPBJ Kementerian ESDM, ditetapkan PT PP (Persero) yang bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk (KSO PPElnusa) sebagai pemenang tender pembangunan pipa CISEM Tahap I.
Penandatanganan kontrak dilaksanakan pada 17 Mei 2022 dengan pembiayaan melalui APBN Tahun Anggaran 2022 dan 2023, di mana pelaksanaan pekerjaan selama 15 bulan. Pipa transmisi ini memiliki diameter pipa 20 inchi untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116-235 MMSCFD sepanjang sekitar 62 km dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo, melalui jalan nasional di utara Kota Semarang hingga pintu tol Krapyak dan melalui ROW tol Semarang-Batang, hingga Stasiun ESDM Batang.
Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap I Irine Yulianingsih memaparkan, sampai dengan cut off 3 Agustus 2022, progress pekerjaan mencapai 6,57% dari rencana 6,14% atau lebih tinggi dari target. Progress ini terdiri dari pekerjaan Preparation, Engineering, Procurement dan Konstruksi.
“Sebelumnya pada minggu keempat Juli telah dilakukan pengiriman pipa diameter 20 inch tahap pertama dengan total panjang pipa 26.670 meter ke area Laydown Semarang ini. Telah dilakukan unloading dan stringing secara bertahap dan seperti yang akan kita saksikan hari ini, pekerjaan first welding untuk pemasangan pipa di Jalan Yos Sudarso,” jelas Irine.
Pemerintah mengharapkan dukungan semua pihak dan instansi yang terkait, sekitar sepanjang ruas jalur pipa terutama kemudahan proses perizinan-perizinan, sehingga konstruksi pembangunan dapat terselesaikan dengan lancar, tepat waktu dan tepat mutu, serta akhirnya dapat termanfaatkan secara optimal.
(tw/afb/kdb/tn/san)
BACA JUGA