BPR Cianjur Market Leader di Cianjur
Senin, 25 April 2022 | 13:23 WIB
foto:istimewa
Meski berstatus Bank Perkreditan Rakyat (BPR), namun soal penguasaan pasar PT BPR Cianjur Jabar (BPR Cianjur) jangan diragukan. BPR yang berkantor pusat di Kabupaten Cianjur ini menguasai hampir 40 persen pasar. Ini menjadikannya sebagai market leader di wilayah Cianjur.
"BPR Cianjur dengan 40 persen penguasaan pasar menjadi market leader di wilayah Cianjur,” ujar Subadri, Direktur Utama PT BPR Cianjur Jabar, kepada TrustNews.
Hanya saja diakuinya, capaian tersebut membuat BPR Cianjur merasa tidak nyaman. "Siapa sih yang tidak bangga BPR tempatnya bekerja bisa menguasai pasar. Tentu kami bangga. Hanya saja bukan itu tujuan utama kami," ucapnya.
Baginya, keberhasilan BPR Cianjur yang dipimpinnya apabila memenuhi tiga kategori. Pertama, meningkatnya kepuasan dan loyalitas nasabah atas akses layanan keuangan.
Kedua, pelaku UMKM mampu meningkatkan skala usahanya (scale up). Ketiga, pegawai sejahtera, shareholder, masyarakat dan negara mendapatkan nilai dan kemanfaatan dengan keberadaan perusahaan.
“Hal itu tercermin dari adanya produktivitas dan profitabilitas yang meningkat dengan rasio-rasio keuangan sehat, profil risiko rendah, kepatuhan tinggi, dan tata kelola diterapkan dengan baik. Bila semua kriteria itu terpenuhi baru kami berbangga diri," paparnya.
Dari tiga kriteria tersebut, lanjutnya, tergambar pada dua tahun sejak pandemi melanda Indonesia. Kinerja BPR Cianjur masih menunjukan hasil positif. Aset, kredit yang diberikan, tabungan dan deposito mengalami pertumbuhan. Namun demikian, mendapat tekanan pada perolehan laba yang mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2019.
"Hal ini, pada sisi penghimpunan dana pihak ketiga menunjukan masih adanya kepercayaan masyarakat kepada BPR Cianjur dengan strategi terus meningkatkan kualitas pelayanan terbaik, jemput bola dan melakukan pemeliharaan nasabah," ujarnya.
Sedangkan, pada sisi penyaluran dana, lanjutnya, debitur-debitur yang terdampak pandemi, baik langsung maupun tidak langsung, hingga menurunkan pendapatan usahanya atau bahkan tidak memiliki kemampuan bayar sehingga menekan pendapatan bank dan meningkatkan beban cadangan kredit.
"Kami selalu menjaga kepercayaan nasabah penyimpan secara amanah dan menyalurkannya dengan memenuhi prinsip kehati-hatian pada sektor yang masih mempunyai arus kas yang terverifikasi dan termitigasi," ujarnya.
"BPR Cianjur juga ikut berperan serta dalam pemberian stimulus restrukturisasi kredit kepada debitur-debitur terdampak. Selain itu, kita juga punya kebijakan internal dalam rangka membantu kesulitan kemampuan bayar debitur untuk menyelesaikan kewajibannya dengan memberikan pembebasan bunga dan denda," paparmya.
Melihat sektor pertanian sebagai sektor yang mampu bertahan dan berpotensi meningkat di tengah pandemi, menurut Subadri, BPR Cianjur meluncurkan produk skim kredit agribisnis. Harapannya dengan produk tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
Di lain sisi, dakam upaya meningkatkan budaya menabung di masyarakat, dijelaskannyan, BPR Cianjur meluncurkan tabungan masyarakat berjangka atau "Taska". Keuntungannya, nasabah yang menabung di Taska mendapatkan perlindungan asuransi jiwa yang biaya preminya menjadi beban BPR.
"Semua produk simpanan tabungan di BPR Cianjur bebas biaya administrasi bulanan," ungkapnya.
Dalam proses penghimpunan dana dan collecting angsuran, dijelaskannya, BPR Cianjur menjalankan kegiatan pick up service dengan menggunakan perangkat Electronic Data Capture (EDC) Android. Karena, EDC Android ini dapat terintegrasi dengan berbagai layanan lain seperti system POS (point of sales) sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan waktu.
"Masyarakat tidak perlu meninggalkan tempat usaha, pasar, rumah dan sebagainya serta lebih meningkatkan kepercayaan kepada nasabah dan masyarakat karena transaksi dilakukan secara real time. Untuk transaksi setoran dan penarikan oleh seluruh nasabah dapat dilakukan pada seluruh jaringan Kantor Operasional BPR Cianjur secara online," pungkasmya.(TN)
BACA JUGA