Era Baru Badak LNG Nirlaba Menjadi Profit

TN, trustnews.id
Sabtu, 16 April 2022 | 14:46 WIB


Era Baru Badak LNG Nirlaba Menjadi Profit
Henny Trisnadewi, Sekretaris Perusahaan PT Badak NG
Kondisi lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cepat. Perubahan ini mendorong perusahaan melakukan antisipasi dan menyiapkan diri agar roda kegiatan bisa berjalan dan memberi manfaat lebih banyak.

Era baru itu datang setelah lebih empat dekade PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak LNG) beroperasi dan berkembang menjadi sebuah perusahaan besar yang ahli di bidang industri Liquefied Natural Gas (LNG). Status yang selama ini disandang Badak LNG sebagai nonprofit company (Nirlaba) berubah menjadi perusahaan yang mengejar laba.

Tentu ada banyak faktor yang melatarbelakangi perubahan tersebut. Satu diantaranya, menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan yang tercatat memiliki skor 93,387 persen Sa[1]ngat Baik pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

Badak LNG sudah memiliki sertifikat ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, di mana perusahaan ini menerapkan prinsip '4 NO's' yaitu No Bribery, No Kickback, No Gift, dan No Luxurious Hospitality. Kesemua ini dijalankan dengan ketat hingga mendukung GCG dengan excellent.

Henny Trisnadewi, Sekretaris Perusahaan Badak LNG, mengatakan, saat ini kondisi lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cepat. Perubahan ini mendorong perusahaan melakukan antisipasi dan menyiapkan diri agar roda kegiatan bisa berjalan dan memberi manfaat lebih banyak.

"Badak LNG sejak 1974 melakukan kegiatan tanpa memperoleh profit (nirlaba). Ini yang harus kami ubah agar bisa memberikan laba sebagaimana Perseroan Terbatas (PT) pada umumnya namun tanpa mengesampingkan core bisnis Badak LNG sebagai perusahaan yang mengolah gas alam menjadi cair (LNG) dengan skema at cost basis. Ini yang sedang kami usahakan dapat berjalan secara paralel," ujar Henny Trisnadewi menjawab TrustNews.

Diakui Henny, satu tantangan yang saat ini muncul ialah keberadaan pasokan gas alam yang masih belum bertambah. Hal ini berdampak pada Badak LNG yang dituntut harus melakukan business shifting.

"Ini sesuatu yang baru, kami akan melakukan transformasi dari yang tadinya nirlaba menjadi profit. Tapi dengan pengalaman yang kita punya selama ini dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, kita yakin gabungan pengalaman dan SDM bisa menghasilkan produk bernilai jual tinggi," ujarnya.

"Business shifting juga didasarkan kajian yang dilakukan bahwa kami melihat periode lima tahun ke depan cadangan gas ini menurun tajam. Akhirnya kita memang harus bertransformasi dari nirlaba hingga ke perusahaan profit," paparnya.

Kinerja perusahaan yang bermarkas di Kawasan Bontang, Kalimantan Timur ini sudah tidak diragukan lagi dalam mengelolah bisnis pemurnian gas ini. Pun dalam urusan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) tak perlu diragukan lagi komitmennya dalam membangun masyarakat Bontang yang selaras dengan cita-cita perusahaan.

Tercatat 11 tahun berturut-turut Badak LNG meraih Proper Emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.

"Badak LNG berkomitmen tinggi dalam kelestarian lingkungan. Ini tertuang dalam kebijakan hijau, efisiensi energi, pengurangan emisi gas rumah kaca dan konven[1]sional, pengurangan beban pencemaran air dan keanekaragaman hayati," ujarnya.

“Tiap tahun kami punya Key Performance Indicator (KPI) perusahaan yang mencakup semua konsep tadi dimasukan dalam goals and objective kami. Disini juga kami sudah tersertifikasi dengan ISO 14001 sistem manajemen lingkungan dan ISO 50001 manajemen energi," tambahnya.

Selain pengelolaan lingkungan, Badak LNG juga memiliki komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar yang diwujudkan melalui program-program CSR dan Community Development. Program-program ini, khususnya program Community Development, bertujuan untuk membantu masyarakat mencapai kemandirian.

Henny memberi contoh program 'Kampung Asimilasi' dan program 'Masdarling'. Program Kampung Asimilasi Bontang Lestari ini, Badak LNG membantu Lapas Kelas III Bontang dalam mempersiapkan warga binaan pemasyarakatan yang produktif, handal, dan siap berkarya di masyarakat.

Program yang dilaksanakan 2017 itu mendapat piagam penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau Kemenkumham Kantor Wilayah Kalimantan Timur. Begitu juga dengan Masyarakat Sadar Lingkungan (Masdarling).

Pada program ini, perusahaan memberikan pembinaan pelatihan pemanfaatan dan pengelolaan limbah non B3 menjadi berbagai bahan bermanfaat bagi masyarakat, seperti pemanfaatan ban bekas, menghasilkan berbagai produk kerajinan, penyaluran bibit tanaman, hingga masyarakat juga dididik untuk bisa menghasilkan batako dari bahan non B3 ini.

Badak LNG juga berusaha agar program CSR unggulan bisa memberikan dampak finansial bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam. Contoh lain, kami melakukan program CSR yaitu memberdayakan masyarakat di kawasan pesisir untuk mengolah ikan bawis (ikan khas Bontang) yang tidak terserap di pasar agar menjadi keripik. Akhirnya, ikan bawis ini memiliki nilai tambah secara ekonomi dan menjadi oleh-oleh khas Bontang serta mampu mendorong kelompok binaan kami mencapai kemandirian.

“Ada juga kelompok binaan kami yang melakukan inovasi dengan membuat biskuit dari cangkang kepiting. Selain untuk membantu mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak, biskuit ini mampu mengolah cangkang kepiting yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Secara tidak langsung, di sini kami sebenarnya juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjaga kelestarian alam, salah satunya dengan mengurangi keberadaan limbah tadi," pungkasnya. (TN)