PT BPR BKK Lasem (Perseroda) DORONG KEBANGKITAN UMKM REMBANG

TN, trustnews.id
Kamis, 10 Maret 2022 | 07:08 WIB


PT BPR BKK Lasem (Perseroda) DORONG KEBANGKITAN UMKM REMBANG
Istimewa
PT BPR BKK Lasem (Perseroda) mampu menorehkan kinerja ciamik di tengah kondisi pagebluk Covid-19 yang tak kunjung usai.

Perusahaan yang dimiliki Pemprov Jateng dan Pemkab Rembang ini membukukan pertumbuhan dua tahun berturut-turut.

Tengok saja, pertumbuhan aset sepanjang tahun 2021 (yoy) meningkat 8,55 persen. Pertumbuhan aset Rp 673.270.835.000 per September 2021 dari Rp620,2 miliar di 2020 dan Rp 581,1 miliar pada 2019. Dari sisi simpanan, baik tabungan maupun deposito mengalami kenaikan sebesar 7,83 persen. Saat ini total simpanan sudah mencapai angka Rp 592.582.311.641.

Sampai dengan September 2021, total kredit dari BKK Lasem yang tersalurkan sudah mencapai Rp 500.708.352.343 atau naik 2,92 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun baki debet (outstanding) per Desember 2021 sebesar Rp 502.460.318.996 Sektor laba usaha, pada posisi September 2021 adalah sebesar Rp 11.025.196.752. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 9.744.929.719, sehingga tumbuh sebesar 13,14 persen.

Termasuk urusan dividen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, BUMD tersebut telah menyetorkan dividen sebesar Rp 57.995.584.463. Perinciannya, untuk Pemprov Jateng Rp 34.898.745.843 dan untuk Pemkab Rembang Rp 23.096.838.620.

Mokhamad Suwarno, Direktur Utama BPR BKK Lasem, mengatakan sebagai lembaga keuangan, BPR BKK Lasem diharapkan dapat menjadi starter untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Sehingga sejalan dengan visi Kabupaten Rembang yakni terwujudnya masyarakat Rembang yang sejahtera melalui peningkatan perekonomian dan sumber daya manusia.

Di Rembang, dampak keterpurukan ekonomi karena Covid-19 dirasakan hampir merata oleh semua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka mengalami berbagai gejolak akibat multiplier effect dari pandemi Covid-19," ujar Suwarno kepada TrustNews.

Kondisi tersebut menurutnya, dampak dari kebijakan pemerintah pusat menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Rembang.

"Setiap kebijakan tentu ada positif dan negatifnya. Di satu sisi bertujuan menekan jumlah kasus dan sekaligus memutus rantai penyebarannya. Di lain sisi kebijakan membuat ekonomi mandek akibat menurunnya mobilitas masyarakat," ujarnya.

"Kami inikan langsung bersentuhan dengan masyarakat (UMKM) tentunya berupaya memberikan solusi kepada mereka agar bisa bertahan dan tetap berusaha di masa pandemi dengan segala keterbatasannya," lanjutnya.

Adapun langkah yang ditempuh dalam upaya membantu UMKM, lanjutnya, selain memberikan relaksasi kredit terhadap debitur-debitur yang usahanya terdampak Covid 19, BPR BKK Lasem meluncurkan program kredit tanpa bunga, tanpa potongan dan tanpa agunan.

"Mereka mendapatkan suntikan modal usaha, tanpa bunga, tanpa potongan dan tanpa agunan, antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta," ujarnya.

Hingga Oktober 2021, lanjutnya, tercatat 2.750 UMKM dan tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Rembang yang menjadi sasaran program kredit tanpa bunga. Sedangkan dana yang terserap sebesar Rp13 miliar dari plafon kredit Rp 55 miliar.

"Kebanyakan mereka yang menerima program ini adalah penjual asongan, seperti pentol keliling, kemudian pedagang kecil rumah tangga. Program ini sangat bermanfaat karena setelah menerima suntikan modal, mereka kembali bergeliat, bangkit dari pandemi,” ujarnya.

Dijelaskannya, BPR BKK Lasem sangat selektif dalam menjalankan program tanpa bunga, tanpa potongan dan tanpa agunan. Ini dikarenakan program yang diluncurkan tidak boleh bertentangan dengan program nasional, seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pelaku usaha yang sudah dapat dari program itu, tidak bisa kami akomodir.

"Jadi kami sangat selektif dalam memberikan bantuan modal sebab secara regulasi tidak boleh ada penerima double dari program serupa di luar BKK Lasem," ungkapnya.

"Program ini sudah terbukti berhasil menghidupkan kembali pelaku UMKM dari pandemi Covid-19. Dari 2.750 penerima program, mereka sebelumnya benar-benar terdampak ekonominya. Sekarang berhasil bangkit,” urainnya.

Selain itu dijelaskannya, BPR BKK Lasem juga melakukan sejumlah inovasi dalam melayani nasabah selama pandemi. Mulai dari layanan jemput bola, layanan online real time diseluruh kantor cabang dan layanan e-collecting.

"Kita juga membuka kantor kas di wilayah. Tujuannya mendekatkan pelayanan kepada nasabah. Di tahun 2021 ada pembukaan tiga kantor kas yaitu kantor Kas Kaliori, Kantor Kas Pandangan dan Kantor Kas Sumber" pungkasnya. (TN)