Muktamar NU

JMM: Muktamar NU ke-34 Harus menjaga Marwah dan Martabat Organisasi

Ariyanti, trustnews.id
Selasa, 21 Desember 2021 | 12:46 WIB


JMM: Muktamar NU ke-34 Harus menjaga Marwah dan Martabat Organisasi
Ilustrasi
Jakarta - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung akan segera digelar pada 22-23 Desember 2021 ini. Sejumlah keputusan penting akan dihasilkan dalam rangkaian kegiatan tersebut mulai dari bahtsul masail, AD/ART organisasi, program kerja, penunjukan Rois Aam hingga pemilihan ketua umum Tanfidziah PBNU.

Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal mengatakan Muktamar NU ke-34 menjadi momen penting menentukan derap langkah ormas terbesar di Indonesia itu menuju abad kedua. Untuk itu, dirinya berharap agenda tersebut dapat berjalan efektif dan kondusif dalam menghasilkan keputusan-keputusan organisasi dalam menjawab berbagai permasalahan dan tantangan NU baik nasional maupun global sebagaimana tema "Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".

"NU adalah aset yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kiprah dan peran NU melalui pengamalan Islam yang moderat telah berkontribusi signifikan terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dari mulai awal berdirinya NKRI hingga saat ini, termasuk dalam mewujudkan tatanan peradaban dan perdamaian dunia," katanya.

Syukron menilai kiprah dan peran NU tersebut kini mendapat tantangan seiring dengan perubahan arus globalisasi melalui derasnya perkembangan teknologi informasi yang mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia termasuk ideologi, sikap, interaksi dan cara pandang terhadap agama, bangsa, dan negara.

"Muktamar ini harus menjadi konsensus bersama bagaimana menjaga NU ini mampu dan bahkan lebih kuat dalam peran dan kiprahnya selama ini baik di tingkat maupun global membendung arus ideologisasi pada satu sisi, sementara pada sisi lainnya NU juga semakin kuat dalam kemandirian organisasi," terangnya.

Untuk mewujudkan harapan tersebut diatas, Syukron menegaskan bahwa agenda Muktamar ke-34 ini tidak hanya fokus pada persoalan pemilihan ketua umum PBNU dengan segala macam dinamikanya sebagai tujuan utama termasuk upaya politik meraih dukungan Muktamirin dari para calon dan tim suksesnya yang justru dapat merusak marwah dan martabat NU itu sendiri.

Syukron meyakini bahwa siapapun yang terpilih nanti menjadi Ketua Umum PBNU itu adalah yang terbaik, untuk itu dirinya berharap dinamika yang ada lebih mengedepankan pada pertarungan ide dan gagasan termasuk proses pemilihan ketua umum nantinya bisa dilaksanakan dengan musyawarah mufakat.

"Sekencang apapun dinamika terkait suksesi pemilihan ketua umum PBNU marwah organisasi dan para Kyai-nya harus dijaga. Beredarnya informasi bohong Sprindik KPK misalkan itu kan seperti mencemari niat baik perhelatan Muktamar ini, saya khawatir justru itu ulah orang-orang di luar warga NU yang ingin merusak marwah organisasi dan mengadu domba pihak yang berkontestasi," tegasnya.