Muktamar NU

5 Seruan Forum Satu Bangsa Menyambut Abad Kedua NU

Ariyanti, trustnews.id
Minggu, 12 Desember 2021 | 17:55 WIB


5 Seruan Forum Satu Bangsa Menyambut Abad Kedua NU
Founder and Chairman Ketua Umum Forum Satu Bangsa (FSB), Hery Haryanto Azumi
Jakarta - Founder and Chairman Ketua Umum Forum Satu Bangsa (FSB), Hery Haryanto Azumi menyampaikan seruan nasional menyambut abad kedua NU dimana momen Muktamar pada tahun 2021 ini menjadi penting dan krusial karena merupakan muktamar terakhir yang diselenggarakan sebelum NU genap berusia 100 Tahun dan memasuki periode 100 Tahun Kedua.

"Usia 100 Tahun adalah usia kritis bagi organisasi sebesar NU, apakah akan kembali ke titik nol atau akan memasuki masa baru dengan optimisme, inovasi dan kreatifitas," kata Hery dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/12/2021).

Mantan Wasekjend PBNU itu menilai kegaduhan dan kegalauan yang terjadi di kalangan kiai, santri, dan komunitas muslim secara umum menunjukkan bahwa belum ada satu sikap yang sama dalam Menyambut Abad Kedua Jam'iyyah Nahdlatul Ulama ini.

"Para pimpinan NU belum satu sikap dalam melihat Roadmap atau peta jalan NU Abad Kedua, belum satu visi dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045, dan  belum satu gerakan dalam memberikan solusi bagi permasalahan dunia," terangnya.

Atas dasar dan pertimbangan tersebut diatas, Forum Satu Bangsa lanjut Hery yang juga mantan Ketua Umum PB PMII itu menyerukan beberapa poin sebagai berikut :

Pertama, Sambut Abad Kedua NU dengan sinergi dan persatuan karena tidak ada satu kekuatan di dalam NU yang mampu bekerja sendiri mewujudkan  impian para muassisin dan para pendahulu NU tanpa kolaborasi baik internal maupun  eksternal bahkan internasional;

Kedua, Sambut Abad Kedua NU dengan melibatkan  sumber daya baru di kalangan muda yang telah bertumbuh dan berkembang serta tersebar di berbagai bidang keilmuan dan profesi. Masa depan NU berada di tangan para kyai muda dan kalangan muda ini, dan oleh karena itu transisi harus disiapkan agar kalangan tua dan muda menemukan titik temu demi masa depan bersama;

Ketiga, Sambut Abad Kedua NU dengan mengedepankan pendekatan musyawarah/mufakat agar tidak ada sumber daya potensial yang tertinggal. NU telah berkembang menjadi masyarakat kompleks (complex society) yang telah terbiasa berbagi peran dalam ruang kehidupan yang luas.

Keempat, Sambut Abad Kedua NU dengan membangun organisasi yang meritokratik untuk memastikan bahwa NU akan bertahan dalam memasuki masa baru yang penuh goncangan, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas (VUCA).

Kelima, Sambut Abad Kedua NU dengan mempercepat transformasi digital NU untuk menyatukan jama'ah dengan pemimpinnya, menyambungkan berbagai potensi warga Nahdliyyin, membangun masyarakat ekonomi yang berjejaring, dan berkontribusi aktif bagi Bangsa dan Negara Indonesia dan Dunia.

Hery menegaskan bahwa seruan Nasional ini disampaikan agar NU tetap utuh dan berkontribusi total bagi masyarakat, bangsa, negara dan kemanusiaan. Jika NU selamat memasuki 100 Tahun Kedua dengan visi besar yang membumi, maka Bangsa dan Negara Indonesia akan meraih Indonesia Emas dengan lebih mudah dan terprediksi.

"100 Juta Warga NU dengan pengaruh budaya dan ajaran damai akan menjadi driving force tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia," tegas inisiator Sustainable Action Group Indonesia tersebut.