BPR Bank Pekalongan MAKIN MANTAP HIJRAH KE SISTEM SYARIAH
Kamis, 09 Desember 2021 | 05:46 WIB
H. Agus Junaedi, SE Direktur Utama BPR Bank Pekalongan
Atas dasar prestasi yang mereka kembangkan melalui pelayanan, inovasi dan manajeman perusahaan, stakehoders, termasuk Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid penerima penghargaan Top Pembina BUMD 2021, mengarahkan PT BPR Bank Pekalongan, Jawa Tengah yang selama ini menjalankan usaha sebagai Bank konvensional,untuk bertransformasi menjadi lembaga keuangan syariah (bank syariah).
Dukungan ini pun diapresiasi positif Direktur Utama BPR Bank Pekalongan H. Agus Djunaedi SE. Peraih penghargaan Top CEO BUMD 2021 ini dan jajarannya pun merasa sangat percaya diri untuk bisa menjalankan amanah tersebut. Sebagai persiapan, mengikutkan pelatihan tentang sistem syariah bagi semua karyawan.
“Tahun depan kita banyak program. terkait peraturan daerah, SOP pelatihan, DPS dan MUI Pusat dan semoga dapat jawaban cepat. Digitalisasi ini kita lakukan virtual account dengan bank Danamon dan BRI,” ungkap H. Agus Djunaedi, SE kepada Trustnews menerangkan.
Menurutnya, salah satu alasan PT BPR Bank Pekalongan bakal hijrah ke sistem syariah karena potensi pasarnya dinilai masih sangat terbuka. Apalagi sebagian besar masyarakat kota Pekalongan yang terkenal religius. Sehingga dengan memilih sebagai lembaga keuangan berbasis syariah, ini akan seiring sejalan dan bisa lebih amanah dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Keputusan untuk ke sistem bank syariah ini, juga sudah melalui kajian, terutama terkait potensi dan peluang pasarnya.
“Ini juga sesuai anjuran pemegang saham dan juga Walikota Pekalongan. Kami sangat optimistis dengan banyaknya dukungan yang diberikan ke kami, apalagi masyarakat kota Pekalongan mayoritas terkenal sangat religius, sehingga ini tentu menjadi potensi tersendiri bagi perbankan syariah ini,” tambah Agus.
Sejauh ini, tambah H. Agus Djunaedi, meskipun juga terdampak akibat pandemi Covid 19, kinerja dan perkembangan BPR Bank Pekalongan yang secara umum mulai mengalami kenaikan, baik dari aset, pengumpulan dana pihak ketiga, pembiayaan, maupun perolehan laba.
Meskipun demikian, fokus perhatian mereka masih berpusat pada upaya pemulihan ekonomi daerah dalam menunjang program yang tengah gencar dijalankan pemerintah. Upaya pemulihan ekonomi ini, difksukan untuk memberikan perhatian bagi pelaku UMKM.
Bank yang mendapat penghargaan untuk kategori Top BUMD 2021 Star 4 ini juga membantu pedagang kecil bisa tetap berjualan. Tidak hanya itu, mereka juga menerapkan transaksi kredit, seperti misalnya bayar dulu bunganya, dan kami berikan keringanan untuk menunda pembayaran. Kalau yang tidak bisa berjalan, dilakukan diskusi dengan pihak nasabah agar tidak ada yang dirugikan.
“Pelayanan kita sampai sekarang masih mengedepankan jemput bola. Maintenance dengan nasabah dan UMKM. Kami juga memberikan relaksasi kredit kepada masyarakat melalui penundaan pembayaran bunga atau pembayaran pokok,” lanjut H. Agus Djunaedi.
Sebelum Covid 19 merebak, dari sisi kredit yang disalurkan BPR Bank Pekalongan terus mengalami peningkatan. Tahun 2017 sempat mencapai angka sebesar Rp28,5 miliar, tahun 2018 mencapai Rp32,6 miliar. Sedangkan tahun 2019 dari RBB sebesar Rp38,1 mi-liar terealisasi sebesar Rp47,3 miliar.
Dana pihak ketiga tahun 2017 tercatat Rp36 milair dari tabungan dan deposito, ditahun 2019 lalu naik mencapai Rp46 miliar. Dari sisi usaha, perolehan laba juga makin meningkat, tahun 2017 laba tercatat Rp1.139.670 dan tahun 2019 naik dengan meraih sebesar Rp1.235.529. Sedangkan di tahun 2020, untuk porporsi kredit, sebesar 38,54%, sedang-kan 61,46% Kredit Modal Kerja dan jug UMKM.
“Kita juga banyak membiayai pelaku usaha sektor konstruksi, di antaranya untuk membiayai pembangunan proyek-proyek infrastruktur di kota Pekalongan. Tentunya ini juga menjadi kontribusi kami dalam upaya ikut memajukan ekonomi masyarakat dan pembangunan di Kota Pekalongan,” tambah H. Agus Djunaedi. (TN)
BACA JUGA