Citilink The Most HASSLE-FREE AIRLINE
Rabu, 08 Desember 2021 | 23:15 WIB
Juliandra Nurtjahjo Direktur Utama Citilink Indonesia
Melihat kondisi bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat bergantung kepada transportasi udara untuk konektivitas antar pulau, maka bisnis penerbangan dinilai akan tetap menarik dan akan tetap dibutuhkan.
Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama Citilink Indonesia, mengatakan, transportasi udara juga memiliki peran yang penting sebagai sektor penggerak ekonomi nasional. Melihat angka penyebaran COVID-19 yang semakin menurun serta level PPKM yang juga telah diturunkan oleh Pemerintah membuat Citilink optimis untuk dapat bangkit kembali.
"Tantangan terberat yang dihadapi Citilink saat ini ialah pandemi COVID-19 yang tidak kunjung berakhir. Pandemi telah memberikan dampak yang besar bagi seluruh industri di seluruh dunia, tidak terkecuali untuk industri penerbangan. Terbatasnya mobilitas masyarakat dalam upaya menekan penyebaran virus membuat industri penerbangan membatasi operasionalnya," ujar Juliandra Nurtjahjo menjawab TrustNews.
Apalagi diuraikannya, maskapai penerbangan merupakan industri dengan regulasi sangat ketat, komposisi biaya tetap dan variabel yang sangat besar, sehingga margin keuntungan yang dihasilkan sangat kecil.
Hitung-hitungannya, biaya sewa pesawat berkontribusi hampir 40% dan biaya bahan bakar juga berkontribusi di kisaran 30 - 40% dari total biaya. Sementara margin keuntungan yang dihasilkan rata-rata masih di bawah 5%. Kondisi itu merupakan tantangan yang cukup berat bagi maskapai penerbangan apalagi berada di tengah pandemi yang telah memaksa maskapai untuk membatasi kegiatan operasionalnya.
"Namun Citilink optimis dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Perusahaan serta didukung kerja sama dan kolaborasi bersama Pemerintah maupun mitra kerja, kita semua dapat menghadapi tantangan ini bersama-sama," ujarnya.
Penggalakkan program vaksinasi COVID-19 oleh Pemerintah juga turut serta memberikan optimisme bagi Citilink untuk dapat melalui masa pandemi ini.
"Pemerintah juga sudah mulai kembali membuka berbagai tempat pariwisata untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, sehingga hal ini dapat menjadi angin segar bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit," paparnya
Seiring dengan pemulihan kembali kegiatan ekonomi nasional, lanjutnya, Citilink melakukan penyesuaian terhadap kapasitas penerbangan ke berbagai destinasi sesuai dengan demand pasar yang ada.
"Citilink juga bekerja sama dengan partner menyediakan layanan tes antigen dan PCR dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini dilakukan dengan harapan jumlah masyarakat yang menggunakan transportasi udara akan meningkat sehingga mampu berkontribusi dalam menggairahkan kembali ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19," ungkapnya.
Selain itu, Citilink juga menyelenggarakan rangkaian acara CitiSport – Hidup Sehat Series yaitu event olahraga tahunan Citilink yang diselenggarakan di berbagai destinasi wisata prioritas di Indonesia.
"Tujuan kami, selain untuk mempromosikan sport tourism, juga diharapkan mampu menggerakkan kembali ekonomi lokal. Citilink telah menyelenggarakan acara ini di Mandalika pada bulan Maret lalu, kemudian diikuti oleh Borobudur pada bulan Juni dan ditutup dengan series di Bali pada akhir November 2021," papar Juliandra.
Pada saat yang bersamaan, dunia penerbangan juga menghadapi tantang lain yakni disrupsi teknologi digital. Menghadapi tantangan ini, menurutnya,Citilink terus melakukan digitalisasi pada layanan yang dimiliki.
Berbagai upaya yang dilakukan di antaranya adalah dengan melakukan strategi dynamic capacity, inovasi layanan Royal Green, penguatan di lini bisnis kargo, charter, maupun dengan membuka berbagai rute penerbangan baru.
Hal itu sebagai langkah untuk mendongkrak kinerja dan pendapatan perusahaan di masa pandemi COVID-19 yang tentu saja melalui berbagai pertimbangan dan kajian untuk mengakomodasi demand yang ada. Sehingga, Citilink dapat beroperasi secara optimal termasuk mengembangkan potensi rute di wilayah Timur Indonesia.
"Pada lini bisnis kargo yaitu dengan menciptakan aplikasi digital Betterfly Cargo yang memudahkan mitra agen kargo dalam melakukan pengiriman dan tracking barang. Dengan adanya kemudahan yang ditawarkan melalui aplikasi ini diharapkan mampu mendukung kinerja kargo perusahaan," ujarnya.
"Citilink juga mengembangkan fasilitas mobile/web check-in dan juga boarding pass digital demi menciptakan penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan, sejalan dengan misi Citilink untuk menjadi “The Most Hassle-Free Airline”," pungkasnya. (TN)
BACA JUGA