PT Danareksa (Persero) JAGA KEPECAYAAN INVESTOR DI TENGAH PANDEMI

TN, trustnews.id
Kamis, 25 November 2021 | 09:17 WIB


PT Danareksa (Persero) JAGA KEPECAYAAN INVESTOR DI TENGAH PANDEMI
Eduard Batubara SEVP Investment PT Danareksa (Persero)
Danareksa terus berupaya memberikan produk unggulan yang mampu membantu tidak hanya klien, tetapi juga berbagai pihak.

Pandemi yang masih melanda Indonesia hingga saat ini tidak menyurutkan langkah PT Danareksa (Persero) memberikan layanan terbaik yang melebihi ekspektasi klien dengan menyediakan produk yang inovatif, sistem keuangan yang prudent, dan sistem operasional responsif dengan mengoptimalkan sinergi antar Grup Danareksa.

Eduard Batubara, SEVP Investment PT Danareksa (Persero), mengatakan, Danareksa senantiasa menjunjung tinggi kepercayaan investor sebagai penjaga amanat melalui hasil riset terdepan dan terpercaya serta produk-produk investasi melalui anak perusahaan yang bersifat society friendly dengan keadaan masyarakat saat ini.

"Riset yang mudah dipahami oleh masyarakat ini juga merupakan bagian dari upaya Danareksa dalam mendorong literasi keuangan di Indonesia, ujar Eduard Batubara kepada TrustNews.

"Danareksa terus berupaya memberikan produk unggulan yang mampu membantu tidak hanya klien kami, tetapi juga berbagai pihak. Untuk itu, di tahun 2020 lalu, kami memperkenalkan suatu buletin riset terkini terkait pandemi yang society friendly sehingga mudah untuk dipahami seluruh elemen masyarakat. Buletin tersebut kami sajikan setiap bulannya yang kami sebut dengan DRI Pulse Check," paparnya.

DRI Pulse Check, lanjutnya, ditulis oleh lembaga riset Danareksa Research Institute. DRI Pulse Check telah menjadi mitra pemerintah yang terpercaya dalam menyajikan data-data yang dibutuhkan terkait perkembangan COVID-19 dan kondisi perekonomian Indonesia, termasuk makro ekonomi, sektor riil, dan sektor keuangan.

Sebagai informasi, DRI merupakan suatu divisi riset di PT Danareksa (Persero) yang telah ada sejak 1995 dan kemudian berubah menjadi lembaga riset profesional pada tahun 1999.

DRI menyediakan beragam riset di antaranya Consumer Confidence Index (CCI), Inflation Outlook, Inflation Update, Trade Outlook, Trade Update, GDP Outlook, GDP Update, Danareksa Research Institute Mingguan (DRIM), & DRI’s Pulse Check.

Menurut dia, Danareksa akan terus berupaya meningkatkan layanannya untuk memberikan yang terbaik guna memperoleh dan mempertahankan kepercayaan klien dengan menerapkan pemasaran yang inovatif serta mengoptimalkan dukungan dari sinergi antar Grup Danareksa.

"Kedepannya, kami turut berfokus dalam mengedukasi masyarakat akan produk-produk keuangan dan investasi serta berkontribusi dalam upaya pemerintah meningkatkan literasi keuangan," ujarnya.

"Selain itu fokus kami kedepan adalah bagaimana mendorong dan mendampingi anak perusahaan agar dapat memberikan kinerja yang lebih optimal," tegasnya.

Dirinya meyakini, dengan komitmen yang kuat dalam memberikan kepuasan serta menjaga kepercayaan nasabah dan klien, Danareksa dapat terus bertumbuh.

"Dengan terus meningkatkan kualitas serta kuantitas layanannya, kami juga berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi hingga generasi muda," ujarnya.

Sejalan dengan pembentukan Klaster Danareksa-PPA diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong perekonomian Indonesia bersama dengan Grup Danareksa dan perusahaan eks BUMN anggota klaster Danareksa-PPA melalui transformasi bisnis dan sinergi.

Seperti diketahui, saat ini PT Danareksa (Persero) tengah bersiap menjadi Holding dari Klaster Danareksa-PPA sehingga Indonesia akan memiliki perusahaan spesialis transformasi.

PT Danareksa (Persero) bersama dengan BUMN dari berbagai industri, yaitu PPA, Nindya Karya, KBI, Balai Pustaka, SIER, KIM, KIW, KBN, KIMA, JIEP, PJT 1&2, Bina Karya, Indra Karya, Virama Karya, Yodya Karya, Barata Indonesia, BBI, dan IKI telah berkomitmen untuk mengefisienkan rantai pasok melalui nota kesepahaman sinergi pembentukan holding.

Holding ini akan terjalin di antara 20 perusahaan yang bergerak di beberapa lintas sektor usaha. Lini usaha yang terdapat dalam klaster ini meliputi infrastruktur, pengelolaan air, manufaktur, konsultan, hingga media.

Dalam kesepakatan ini, Kementerian BUMN menunjuk Danareksa sebagai perusahaan induk. Jika klaster-klaster sebelumnya telah memiliki aset yang besar, perusahaan pelat merah yang menginduk ke Danareksa ini diklaim sebagai BUMN yang tidak termasuk dalam klaster industri utama dengan potensi yang masih dapat lebih dikuatkan dan dikembangkan dengan optimal secara profesional. Danareksa dalam hal ini memiliki peranan dalam mengembangkan 21 perusahaan BUMN ini.

Strategi ini ditempuh lantaran kontribusi aset terhadap keuangan negara dinilai Menteri BUMN Erick Thohir belum maksimal. Danareksa diharapkan menjadi perusahaan spesialis transformasi yang berstandar dan berskala internasional. (TN)