MENGIKIS PADATNYA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DI JAWA TIMUR
Rabu, 17 November 2021 | 07:04 WIB
Supriadi Kepala Balmon Kelas 1 Surabaya
Meski demikian, para awak bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini, mampu menyelesaikan beragam persoalan yang bermunculan. Baik itu menyangkut kepadataan dan keterbatasan terkait spektrum frekuensi yang terjadi di wilayah Jawa Timur, maupun ekses yang timbul akibat kepadatan frekuensi yang jangkauannya bisa tembus ke luar area wilayah Timur Pulau Jawa tersebut.
“Kalau bicara SDM kami memang masih sangat kurang. Tapi disini yang terpenting bagimana mengoptimalkan sumber daya yang ada. Makanya setiap minggu teman-teman rutin harus terjun ke lapangan untuk mengatasi persoalan yang muncul dan melaksanakan tanggungjawab,” ungkap Supriadi, Kepala Balmon Kelas 1 Surabaya, Jawa Timur.
Apalagi, diprediksi tahun depan, tepatnya November 2022 baik televisi (TV) lokal maupun nasional akan beralih ke TV Digital. Ini tentuya, di akui Supriadi akan menambah beban kerja tim Balmon Kelas 1 Surabaya, Jawa Timur.
Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun internasional.
Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling menganggu mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat merambat ke segala arah tanpa mengenal batas wilayah negara. Penggunaan spektrum frekuensi radio antara lain untuk keperluan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, penyelenggaraan telekomunikasi khusus, penyelenggaraan penyiaran, navigasi dan keselamatan, Amatir Radio dan KRAP, serta sistem peringatan dini bencana alam yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Mengingat penting dan strategisnya hal tersebut, para awak Balmon Kelas 1 Surabaya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, untuk tetap bisa kontinyu melaksanakan tugas pokoknya. Koordinasi penting, terutama untuk mengedukasi masyarakat terkait pemanfaatan perangkat telekomunikasi dan penggunaan spektrum frekuensi di area publik.
Para Pegawai Balmon dibagi dalam beberapa kelompok dan disebar ke sejumlah mall, terminal dan tempat keramaian dimana masyarakat dan komunitas biasa berkumpul. Wilayah kerjanya pun sangat luas, sekitar 38 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.
Tim dari Balmon Kelas I Surabaya rutin mengukur pemahaman masyarakat terkait perangkat telekomunikasi dan penggunaan spektrum frekuensi.
Dari sisi penyiaran, apabila dalam melakukan pengukuran ada perubahan di barometer teknis, mereka akan mengingatkan langsung dengan cara pengguna frekuensi untuk menyesuaikan berdasarkan perijinan yang dimilikinya.
Kalau dari ruang radio amatir, dalam beberapa bulan terakhir Balmon Kelas 1 Surabaya rutin menggelar ujian amatir. Tim Balmon Kelas 1 Surabaya mendatangi langsung masyarakat yang menggunakan perangkat komunikasi ini, karena memang peminatnya banyak sekali. Jadi untuk bebarapa waktu ke depan untuk sesi pelayanan dari ujian amatir ini kami sudah jadwal dan kelompokkan dengan baik,” tambah Supriadi.
Balmon Kelas 1 Surabaya juga menjalin kerjasama dengan Airnot terkait frekuensi penerbangan. Jalinan kerjasama juga dilakukan dengan pihak-pihak tertentu jika terjadi gangguan dengan radar BMKG.
Balmon Kelas 1 Surabaya juga rutin menertibkan penyelenggaran internet wireless (ISP) karena kehadirannya sangat berpotensi dengan terganggunya radar BMKG. Pihak-nya juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur terkait penertiban ISP tersebut.
“Kita melaksanakan webinar khusus ISP dengan penyelanggara internet. Intinya berkolaborasi. Pemkab Malang memang beberapa kali meminta kami untuk menjadi narasumber tarkait penyelenggaraan, baik itu untuk penyiaran maupun terkait frekuensi di wilayah Malang,” pungkasnya. (TN)
BACA JUGA