SMART BANK, YA BANK NTT

TN, trustnews.id
Jumat, 29 Oktober 2021 | 07:14 WIB


SMART BANK, YA BANK NTT
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho.
Bank NTT memperkuat layanan mobile banking 'be pung mobile'. Beragam fitur layanan disematkan. Mengucurkan kredit pelaku UMKM di NTT mencapai Rp2,2 triliun.

PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Bank NTT terus mengubah pola pelayanannya agar terus eksis di era distrupsi digital. Tidaklah aneh, jika di usia ke 59 tahun, bank dengan rating idA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini, memancang semangat baru 'Bangkit, Bertumbuh’ berubah menjadi ‘Smart Bank'.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan, sebagai salah satu institusi perbankan terbesar di NTT, Bank NTT hadir untuk melayani masyarakat NTT baik dalam situasi normal maupun anomali saat ini.

"Dalam situasi pandemi Covid-19 Bank NTT terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh stakeholder dan masyarakat NTT. Bank NTT mampu mempertahankan pelayanan bagi nasabah, melakukan adaptasi pelayanan dan operasional dengan baik yang dengan cepat beradaptasi dari layanan konvensional beralih ke layanan elektronifikasi/digitalisasi," ujar Alexander menjawab TrustNews.

Ditegaskannya, sejak 2019, Bank NTT telah mengantisipasi situasi ini dengan memperkuat system IT. Bank NTT melakukan pergantian Core Banking System dan melakukan digitalisasi dalam layanan, antara lain meningkatkan penggunaan pengguna Qris Bank NTT, peningkatan kanal-kanal layanan seperti Electronic Data Cepture (EDC), layanan Bank NTT Di @Bisa, lopo di @bisa Bank NTT.

"Di Juli 2021 bertepatan dengan HUT Bank NTT yang ke-59 tahun, kami meresmikan layanan SMART BRANCH di Kantor Cabang Khusus dan Kantor Cabang Utama Kupang. Layanan ini bertujuan memberikan kemudahan bagi nasabah dan debitur Bank NTT untuk melakukan layanan secara mandiri di counter-counter teller dan Customer Service Ban NTT," paparnya.

"Layanan smart branch akan kami lakukan secara bertahap untuk seluruh kantor cabang Bank NTT. Selain memberikan manfaat efisiensi dalam operasional bank melalui media-media smart teller dan customer service yang tersedia. Nasabah dapat melakukan transaksi secara non tunai dengan mandiri," tegasnya.

Selain itu Bank NTT juga memperkuat layanan mobile banking 'be pung mobile'. Dimana setiap nasabah bisa membayar tagihan samsat, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), BPJS, serta uang sekolah. Ada juga akses pembayaran dengan menggunakan ORIS yang semula plafonnya Rp2,5 juta naik menjadi Rp5 juta.

Di bidang kredit khususnya di consumer banking kami meluncurkan layanan Customer on Baording (COB) dan Loan Origi- nal System (LOS), dimana melalui layanan ini bisnis proses di kredit consumer dapat
lebih mudah, cepat dan efisien.

"Di sisi produk kredit kami juga berinovasi dengan Kredit Merdeka, yakni kredit tanpa bunga yang menyasar pelaku usaha mikro yang secara langsung terdampak pandemi Covid-19," paparnya.

Sebagai bank yang berkontribusi langsung bagi pertumbuhan ekonomi di NTT, lanjut Alexander, hingga periode
Juni 2021 kredit yang dikucurkan Bank NTT telah mencapai Rp11,04 triliun dengan total kredit produktif yang disalurkan telah mencapai Rp2,5 triliun dengan kredit kepada pelaku UMKM di NTT telah mencapai Rp2,2 triliun.

Sedangkan pertumbuhan aset sebesar 4,41% secara tahunan (year on year/yoy), yakni dari Rp14,7 triliun menjadi Rp17,1 triliun di semester pertama 2021. Peningkatan aset bersumber dari meningkatnya dana pihak ketiga (DPK), kredit dan asset lainnya.

"Dana pihak ketiga bertumbuh 5,559 persen (yoy) Rp12,7 triliun menjadi Rp13,4 triliun di akhir Juni 2021, tabungan dan deposito pun tumbuh 4,294 persen dan 24,40 persen, sedangkan giro 15,425 persen akibat menurunnya giro pemerintah daerah untuk penanganan Covid-19," ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan juga terjadi di bagian dana, bertumbuh 5,59 persen (yoy) Rp12.7 triliun menjadi Rp 13.4 triliun diakhir Juni 2021. Demikian pula kredit menunjukkan angka yang luar biasa. Dalam setengah tahun, Bank NTT berhasil mencapai ekspansi sebesar Rp1 triliun walaupun di situasi yang sangat sulit.

"Penghimpunan dana pun memiliki catatan yang sangat siginifikan. Manajemen Bank NTT mampu menghimpun dana sebesar Rp13 Triliun," jelasnya. "Ini (penghimpunan dana) tercapai karena Bank NTT memiliki pemegang saham yang hebat dan luar biasa dalam hal komitmen untuk kemajuan bank," pungkasnya. (TN)