MEMAKSIMALKAN PERAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK
Senin, 25 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Andi Hartono.
Presiden yang waktu itu mendengar keluhan tersebut langsung merespon dengan menghubungi Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Melengkapi hal itu, Kapolri menyatakan, akan menindak pelaku pungli dan premanisme di Tanjung Priok.
Kini pasca pelaporan tersebut Pelabuhan Tanjung Priok terus berbenah diri. Tidak hanya ‘wajah’nya saja yang terlihat modern dan baru, namun hampir semua sistem pelayanan yang sudah berbasis digital diarahkan menjadi sistem pelayanan terpadu. Tidak tanggung-tanggung, sistem tersebut diawasi langsung oleh Kemenko Marves dan Tim Stranas PK KPK.
Di sisi lain, agar pelayanannya bisa terpadu maksimal, instansi vertikal yang berkepentingan langsung di pelabuhan tersebut, seperti Kementerian Perhubungan, Imigrasi, Kementerian Kesehatan hingga Balai Karantina Pertanian, Bea dan Cukai harus bersinergi kuat. Sehingga pengguna jasa melalui pelabuhan ini benar-benar merasa pelayanannya yang mereka terima terasa lebih mudah, tidak ribet, karena satu sama lain terkoneksi dengan mudah.
Semakin ketatnya pengawasan dan maksimalnya pelayanan, memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Andi Hartono.
Sekalipun tugas terbesarnya di pelabuhan ini hanya sebatas koordinator, namun untuk bisa memaksimalkan peran pelabuhan yang mulai dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 1877 itu, tidak bisa dihadapi oleh Andi Hartono sendirian. Ini bukan pekerjaan seperti membalikkan telapak tangan, karena hakekatnya begitu banyak instansi yang terlibat di dalamnya. Instansi-instansi ini harus benar-benar bisa berkolaborasi untuk melahirkan wajah Pelabuhan Tanjung Priok sebagai etalase idaman Indonesia. Istilah kerennya, jadi smart port kebanggaan bangsa.
“Pelabuhan Tanjung Priok merupakan etalasenya Indonesia. Jadi kalau disini semua pelayanannya bagus maka akan menjadi contoh bagi pelabuhan-pelabuhan lainnya di Indonesia. Begitu juga sebaliknya,” tegas Andi Hartono kepada Trustnews.
Untuk mewujudkan harapan tersebut dibutuhkan sinergitas yang kuat dari semua pihak terkait, sehingga perannya menjadi lebih baik, sesuai harapan banyak kalangan. Sistem pelayanan yang dikembangkan juga mesti maksimal, mampu menjangkau Instansi dan stakeholder yang berkepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk yang terkecil sekalipun.
Aspek keamanan dan keselamatan Pelayaran serta kepelabuhanan laut yang menjadi ranah Syahbandar juga tidak terlepas dari perhatian penuh Andi Hartono dan jajarannya. Pihaknya berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam memastikan terselenggaranya kegiatan jasa angkutan laut yang aman dan nyaman.
Kita ketahui, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan salah satu persinggahan terbesar dan teraktif di Indonesia, bahkan menjadi patokan perekonomian nasional, karena lebih dari 65%perdagangan ekspor impor maupun domestik dikapalkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan Tanjung Priok sendiri, ditargetkan meraih predikat Green Port pada tahun 2021, sebagai pelabuhan yang Bersih, Bebas Pencemaran, dan Ramah Lingkungan. Konsep Ecoport merupakan tantangan dalam penerapan, elemen-elemen kunci dan pilar dalam penerapanEcoport, hingga program dari Forum Ecoport tersebut.
Pembangunan pelabuhan berwawasan lingkungan (ecoport) diartikan sebagai pengembangan pelabuhan berkelanjutan (sustainable port) yang tidak hanya memenuhi persyaratan lingkungan hidup, akan tetapi juga mengangkat kepentingan ekonomi pelabuhan.
Kalau semua konsep ini berjalan maksimal, pastinya akan memberi nilai tambah bagi Pelabihan Tanjung Priok. Kalau semunya sudah dibenahi semua kemudahan akan terwujud, karena semua sudah terbangun atau terintegrasi melalui sistem yang diterapkan. Mudah-mudahan semua bejalan lancar dan maksimal.
“Satu hal yang paling penting, semua pihak yang berkepentingan disini mau diajak bersinergi dengan mengemban visi dan misi yang sama, yaitu bagimana membuat Pelabuhan tanjung Priok menjadi semakin baik,” harap Andi Hartono. (TN)
BACA JUGA