BKK Jateng (Perseroda) GEMILANG LANTARAN DEKAT DENGAN MASYARAKAT
Rabu, 20 Oktober 2021 | 08:05 WIB
Koesnanto SH, Direktur Utama PT BKK Jateng
Di bawah Komando Koesnanto SH, selaku Direktur Utama, kemampuan yang ditunjukkan PT BKK Jateng cukup menggembirakan. Tapi siapa sangka, baru masuk di kuartal I/2021 PT BKK Jateng sudah membukukan aset sebesar Rp2,298 triliun dari target akhir tahun 2021 sebesar Rp2,4 triliun. Bah- kan di kuartal II/2021 terus bergerak dan bertengger pada kisaran angka di Rp2,3 triliun.
Memang, dari sisi debitur mengalami penurunan, tapi tidak terlalu signifikan. Pada posisi Desember 2020 jumlah debiturnya ada dikisaran 507.000 debitur, turun 5.800 debitur pada kuartal I/2021 menjadi 501.000 debitur. Hal ini terjadi karena situasi, di mana sejumlah debitur belum mampu meneruskan usahanya karena pandemi.
Namun, dari sisi pertumbuhan kredit, capaiannnya sungguh luar biasa. Pada Desember 2020 kreditnya cuma berada pada angka sebesar Rp1,3 triliun, kemudian di kuartal I/2021 ada sudah ada di posisi Rp1,360 triliun, dan di kuartal II/2021 mencapai Rp1.370 triliun. Pertumbuhan kredit luar biasa karena berpengaruh pada pencapaian laba usaha. Pada Desember 2020 perolehan laba Rp38,5 miliar, sementara target 2021 Sebesar Rp53 miliar. Pada Juni 2021 laba BKK Jateng sudah di angka Rp22 miliar artinya di situasi pandemi, BKK Jateng ini bisa menumbuhkan laba luar biasa di kisaran 30% lebih. “Ini tentunya sangat membanggakan,” ujar Koesnanto kepada Trustnews.
Situasi ini bisa terjadi bukan karena faktor kebetulan semata. Hal itu bisa terjadi lantaran kedekatan PT BKK dengan masyarakat Jawa Tengah di banyak lapisan. PT BKK merupakan leburan 27 Perusahaan Daerah (PD) BKK yang menjadi entitas per- bankan baru.
Kinerjanya selalu mengedepankan pola lokal konten masyarakat Jawa Tengah yang ciri khas dan tipikalnya sangat berbeda-beda. PT BKK mampu menyelami perbedaan ciri khas tersebut. Cara pendekatan komunikasinya pun demikian. Kerap menggunakan Bahasa Ibu masing-masing daerah sebagai ‘senjata’ untuk mendekatkan diri.
Bahasa ibu merupakan kekuatan luar biasa untuk mempererat hubungan dengan masyarakat. Dengan pola ini masyarakat tidak cangggung. Seolah-olah merasa menjadi bagian keluarga. Sehingga sangat menyakinkan mereka, terutama untuk menjaddi nasabah.
“Ini yang menjadi kekuatan dan daya tarik BKK Jateng dan konsep ini tidak dimiliki perbankan nasional,” tambah Koesnanto.
Langkah ini juga bisa dijadikan sebagai sarana strategi jitu untuk melakukan branding bagi perusahaan yang baru berdiri. Kalau hanya mengandalkan kekuatan corporate branding, mungkin agak sulit bisa mencapai kondisi untuk lebih dikenal oleh masyarakat. Justru sebaliknya, dengan kedekatan hubungan tadi, masyarakatlah yang membranding PT BKK Jateng.
“Kita mengambil kekuatan masyarakat untuk kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat,” tambahnya lagi. Memandang masyarakat, lanjut Koesnanto, tidak hanya sebagai obyek semata, tapi juga menjadi subyek untuk memperkuat eksistensi perusahaan. Apa yang menjadi visi misi Pemerintahan Daerah dan Pemerintah Kabupetan pun tergambar dalam jati diri PT BKK Jateng.
Ke depan, menurut Koesnanto, BKK Jateng akan semakin giat menggerakkan sektor-sektor ril, tradisional dan sektor ekonomi berbasis masyarakat. Peluangnya sangat luar biasa dan menjanjikan. Tentunya, dengan strategi dan pendekatan yang PT BKK Jateng akan menjadi sektor perbankan lokal yang semakin unggul, terbaik dan terkemuka di Jawa Tengah.
Apalagi, dengan dukungan jaringan di 28 kantor cabang dan 103 kantor di setiap kecamatan, pastinya akan membuat PT BKK Jateng semakin gemilang. Ditambah lagi struktur orgaisasi yang dimilikinya sangat bagus dan ramping, akan memberikan keuntungan tersendiri bagi kemajuan perusahaan.
“Saya yakin teman-teman bisa mengcover semua area yang ada. Bahkan jaringan yang mereka miliki sangat kuat. Kedekatannnya dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat, kelompok tani dan nelayan juga sangat kental ini menjadi modal tersendiri agar PT BKK Jateng selalu menjadi pilihan dan kebanggaan masyarakat disini,” tutur Koesnanto bangga. (TN)
BACA JUGA