AFGANISTAN, AMERIKA DAN SEKUAL RAMBO

TN, trustnews.id
Jumat, 10 September 2021 | 08:01 WIB


AFGANISTAN, AMERIKA DAN SEKUAL RAMBO
Istimewa
Penarikan mundur Amerika dari Afganistan, mungkin bisa menjadi inspirasi terciptanya film Rambo berikutnya. Mungkin.

Afganistan adalah Dark Comedy. Hanya sesaat setelah Rambo sekual ketiganya mendedikasikan film tersebut kepada pejuang Afganistan dengan kata-kata, "This film is dedicated to the brave Mujahideen fighters of Afghanistan".

Sebuah sanjungan sekaligus 'mengejek' Uni Sovyet yang memutuskan mundur dari Afghanistan setelah lebih dari delapan tahun berperang, tepatnya pada 15 Mei 1988.

Tiga belas tahun kemudian, setelah film itu dirilis 1988, giliran Amerika Serikat 'di bawah naungan pasukan multinasional/NATO' masuk Afganistan, paska serangan 11 September 2001.

Empat pesawat penumpang yang dikuasai teroris melakukan serangan bunuh diri; dua menabrak menara kembar World Trade Center di New York, satu jatuh dekat Gedung Pentawgon di Washington DC, dan satu lagi jatuh di Shanksville, Pennsylvania, kabarnya dalam perjalanan ke area Gedung Putih.

Hampir 3.000 orang tewas dalam tragedi tersebut pada peristiwa 11 September 2001. demokratisasi di Afghanistan dan membasmi ancaman teroris.

Misi ini berhasil dengan tersingkirnya Taliban dan terbentuknya pemerintahan baru di Afghanistan pada 2004. Namun, Osama tak juga kunjung didapatkan.

Di era Presiden Barack Obama, jumlah pasukan AS di Afghanistan meningkat pesat sekitar 68.000 personel. Pada Desember 2009, dia mengirim 30.000 personel lagi.

Tercatat Pada 2008, Bush mengirimkan tentara tambahan dan sekitar 48.500 personel dikerahkan. Hingga 2010, Amerika telah mengirim 100.000 personel ke Afghanistan.

terealisasi di Presiden Donald Trump dan dipungkasi oleh Presiden Joe Biden. Presiden Amerika ke-46 ini memberi deadline 31 Agustus 2021 untuk militer AS dari Afghanistan.

"Semakin cepat kita bisa menyelesaikannya, semakin baik," kata Biden pada konferensi pers di Ruang Roosevelt Gedung Putih.

Harga yang harus dibayar selama 20 tahun peperangan ini amat sangat tinggi. Menurut riset Brown University, perang itu menewaskan sekitar 69.000 pasukan pemerintah Afghanistan, 51.000 warga sipil, 51.000 militan, dan lebih dari 3.500 tentara pasukan koalisi – sekitar dua pertiganya tentara Amerika.

Sejak 2012, sekitar 5 juta warga Afghanistan dipaksa atau sengaja meninggalkan rumah dan tidak bisa pulang, sebagian mengungsi ke negara-negara lain

Amerika Serikat sudah menghabiskan US$2,26 triliun atau setara dengan Rp31.600 (kurs Rp14.000/dolar) selama kurang lebih 20 tahun.

Apa yang terjadi dengan Amerika dengan keputusannya menarik mundur personelnya dari Afghanistan. Mungkin, bisa jadi inspirasi bagi sekual Rambo berikutnya dengan kalimat penutup di akhir cerita: "This film is dedicated to the brave Mujahideen fighters of Afghanistan". (TN)