JAMKRINDO PALEMBANG Jamin KUR Untuk UMKM
Senin, 06 September 2021 | 07:09 WIB
Istimewa
Perusahaan Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Wilayah II Palembang berupaya maksimalkan produk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Modal Kerja (KMK). Ini dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi COVID-19 (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM).
Pemimpin Wilayah Jamkrindo Kanwil II Palembang, Adnan Lukman Hatta, mengatakan, secara nasional PT Jamkrindo bersama anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) melakukan penjaminan terhadap ratusan ribu debitur KUR dan KMK dengan nilai puluhan triliun Rupiah dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang digagas pemerintah.
Program penjaminan KUR dan KMK dalam rangka PEN sangat dibutuhkan untuk menambah keyakinan perbankan dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Sepanjang pengamatan kami, para pelaku UMKM sampai saat ini bisa menikmati penyaluran KUR," ujar Adnan kepada TrustNews.
Adnan menilai, UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia seiring besarnya pelaku usaha di segmen itu. Namun, dampak pandemi Covid-19 justru sangat dirasakan para pelaku UMKM.
"Keberadaan KUR ini membuat mereka bisa tetap.menjalankan usahanya dengan di backup oleh Jamkrindo. Pihak bank juga bisa merasa tenang karena kreditnya bisa di jamin oleh Jamkrindo. Pihak yang menerima kredit juga tenang kreditnya bisa dijamin Jamkrindo," tegasnya.
"Jamkrindo berkomitmen untuk terus memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah serta koperasi yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Jamkrindo Wilayah II Palembang membawahi lima provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), yaitu Sumsel, Babel, Lampung, Bengkulu dan Jambi. Saat ini PT Jamkrindo memiliki 9 Kantor Wilayah, 1 Kantor Cabang Khusus, 56 Kantor Cabang dan 16 Kantor Unit Pelayanan.
"Bagi masyarakat di lima wilayah kerja meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung dapat memanfaatkan produk penjaminan kredit tersebut dan penjaminan lainnya," ujar Adnan mengimbau para pelaku UMKM.
Menurut dia, pemerintah menugaskan Jamkrindo yang merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG) pada 1Juli 2021 ini berusia 51 tahun, untuk melaksanakan penjaminan program PEN, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan negara, serta kesinambungan fiskal.
Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan non-program.
Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan KUR dan penjaminan KMK dalam rangka PEN.
Sedangkan untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, serta penjaminan distribusi barang.
"Jamkrindo telah bekerja sama dengan berbagai kalangan, utamanya perbankan untuk mendorong agar program tersebut bisa berjalan dengan sukses dan memberikan dampak pada perekonomian nasional,” ujarnya.
"Peran strategis Jamkrindo tersebut merupakan wujud nyata dalam mendukung kebangkitan ekonomi nasional dengan pemberian One Stop Services bagi UMKM Indonesia melalui program Penjaminan, Pelatihan, Pembinaan, dan Pemeringkatan UMKM,” bebernya.
Adnan pun menambahkan, "Kita selalu membandingkan dengan berapa market share yang bisa kita garap di wilayah kerja. Saat ini market share-nya cukup baik hampir 50 persen."
Sebelum mendapat penugasan pemerintah untuk menjamin KMK dalam rangka PEN, Jamkrindo mendapat penugasan untuk menjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR). Total volume penjaminan KUR dari 2007–April 2021 mencapai Rp453,7 triliun.
Adapun, volume tahun kalender sampai dengan April 2021 Rp40,6 triliun, meningkat 43 persen dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp28,4 triliun.
Di sisi lain, di tengah kertebatasan dampak Covid-19, menurut Adnan, diperlukan akses-akses yang harus dimanfaatkan melalui platform-platform digital.
"Jamkrindo dalam hal digitalisasi juga sudah mengembangkan sistemnya secara online khususnya dengan pihak perbankan. Jadi pihak perbankan tidak perlu repot-repot lagi datang ke kantor kita bila tidak penting dan mendesak," pungkasnya. (TN)
BACA JUGA