Jaga Ketahanan Pangan Lewat Kredit Merdeka
Senin, 23 Agustus 2021 | 05:36 WIB
Istimewa
Di sektor pertanian, FAO sudah mewanti-wanti bakal munculnya potensi krisis pangan global. Dawai pasokan pangan dunia juga terancam di tengah pemberlakuan karantina wilayah, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan.
Kebijakan tiap-tiap negara dalam mencegah penyebaran covid-19 turut berimplikasi pada kebijakan pangan maupun kemampuan produksi mereka. Realitas itu menunjukkan, ketahanan pangan sama pentingnya dengan kesehatan masyarakat.
Jika dokter dan tenaga medis merupakan tentara dalam upaya melawan penyebaran COVID-19, begitu pun para petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya.
Pertahanan yang penting dalam melawan covid-19 ialah ketahanan pangan. Dari sisi protokol kesehatan, pemerintah sudah menyiapkan strategi khusus untuk mencegah penyebaran virus melalui pembatasan sosial. Diamini banyak pihak strategi itu akan efektif sepanjang pangan pokok tersedia untuk rakyat.
PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Nusa Tenggara Timur (NTT), punya atensi besar terhadap masalah ini, teru- tama dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Provinsi NTT.
Mereka terus berekspansi dengan mengedepankan berbagai terobosan-terobosan baru, satu di antaranya melahirkan Program Kredit Merdeka.
Lahirnya program anyar tersebut merupakan hasil kerjasama yang ditambatkan Jamkrida selaku penjamin dengan Bank NTT yang memiliki cabang di seluruh kabupaten di NTT. Sehingga harapannya nasib seluruh petani bisa tersentuh, terutama bagi kesejahteraan dan kemudahannya dalam memperoleh pupuk non bersubsidi.
Lahirnya Program Kredit Merdeka ibarat nafas baru bagi petani. Melalui kredit ini petani benar-benar dimanjakan. Kalau sebelumnya, petani selalu menjadi sasaran empuk tengkulak, dengan program kredit ini mampu menjauhkan petani dari hal-hal demikian. Mereka bisa fokus bertani dan bercocok tanam, sehingga mampu mencapai kesejahteraan yang diidamkan.
Setiap petani yang ikut serta dalam proogram ini diberikan banyak kemudahan, Merdeka dari bunga, agunan dan tentunya, rentenir yang suka ‘menghisap habis darah’ rakyat kecil.
”Di masa pandemi ini kami bersama sejumlah lembaga keuangan (bank) di NTT sangat konsen dan antusias bahwa program Kredit Merdeka dapat berjalan sesuai dengan apa yang kami harapkan. Sehingga nasib para petani dan ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik,” tegas Octaviana Ferdiana, Direktur Jamkrida NTT kepada Trustnews.
Satu hal yang perlu dipahami menurut Octaviana, kredit pupuk non subsidi langkahnya harus berjalan cepat atau disesuaikan dengan kebutuhan petani, karena mencocokkan dengan masa tanam. Sebab jika menunggu pupuk dari pemerintah pusat, pengirimannya tidak sama dengan masa tanam petani di NTT, sehingga terkesan tidak menjadi solusi.
Maka dari itu, Jamkrida dengan Bank NTT membuat gebrakan dengan lahirnya Program Kredit Merdeka. Bekerjasama dengan seluruh distributor dan produsen pupuk, baik di level nasional maupun daerah. Selain itu, Jamkrida juga bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk penyaluran modal kerja. “Inilah salah satu inovasi dan strategi yang dilakukan Jamkrida bagi pemberdayaan dan pemulihan ekonomi nasional, khsususnya para petani di era pandemi sekarang,” tambahnya.
Maka dari itu, Jamkrida dengan Bank NTT membuat gebrakan dengan lahirnya Program Kredit Merdeka. Bekerjasama dengan seluruh distributor dan produsen pupuk, baik di level nasional maupun daerah. Selain itu, Jamkrida juga bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk penyaluran modal kerja. “Inilah salah satu inovasi dan strategi yang dilakukan Jamkrida bagi pemberdayaan dan pemulihan ekonomi nasional, khsususnya para petani di era pandemi sekarang,” tambahnya.
Mendorong UMKMK
Hakekatnya, Jamkrida NTT terlahir untuk meningkatkan kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan ekonomi serta memberikan jaminan finansial terhadap badan usaha maupun perorangan yang akan mengajukan kredit/pinjaman pada sektor perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya serta koperasi. Disamping itu, kehadirannya diharapkan dapat mendorong sektor usaha UMKMK agar dapat mengembangkan komoditas unggulan daerah. Tujuannya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTT pada umumnya.
Amanat yang dipegang Jamkrida berjalan sesuai harapan. Lewat beragam program yang mereka kembangkan, terutama terkait UMKMK, di tahun 2020 badan usaha milik daerah tersebut mampu menarik 23.094 terjamin (nasabah). Untuk,ditahun 2021 angkannya sudah mencapai 26.555 terjamin. Artinya pertumbuhannya sangat baik dan bisa mencapai target—target yang ditetapkan.
Jamkrida NTT tetap konsisten dalam memberikan jaminan atau sebagai penjamin, terutama kepada mitra bank, koperasi dan pemerintah daerah dalam memberikan jaminan kredit dan pelaksanaan proyek. Risiko yang dihadapi sangat besar, namun demikian Jamkrida NTT tetap berkomitmen untuk menjaga rasio kredit sebagai upaya dan dukungan pada peme rintah dalam upaya pemulihan ekonomi.
Untuk itu, perusahaan daerah yang berdiri pada 24 September 2014 ini, gencar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar rasio tetap terjaga dan dipertahankan dengan baik.
Sehingga, roda perekonomian daerah tetap dapat berjalan maksimal. Para pelaku UMKMK, petani dan lainnnya dapat meningkatkan eksistensi tanpa terjebak, terjerat dalam bingkai tengkulak atau rentenir. Kalau dinamika ini sudah terjaga dengan baik, kesejahteraan di wilayah ini bukan cuma harapan, tapi jadi kenyataan.
Sekalipun semua langkah ini terlihat berjalan mulus, tapi bukan berarti tidak pernah berhadapan dengan kendala. Namun demikian semua itu diupayakan tetap bisa berjalan maksimal. Antara Jamkrida dengan pihak terjamin, sama-sama tidak ada yang dirugikan. Mencari jalan tegah yang terbaik.
Jamkrida tetap optimis mampu memberikan stimulus yang terbaik bagi perekonomian atau kredit perbankan di daerah. Walaupun dari tingkat nasional masih belum sesuai harapan, tapi dari sisi pertumbuhan kredit langkah yang dijalankan Jamkrida masih cukup positif.
Namun demikian yang perlu dipahami, eksistensi Bank NTT juga sangat berpengaruh terhadap keberadaan Jamkrida. Karena perusahaan daerah ini sangat diitopang dari ekesistensi bank tersebut. Bisnis yang dijalankan Jamkrida sifatnya sebagai pengikut. Bank NTT memberikan kredit. Makanya kedua badan usaha daerah ini terus berkolaborasi mengeluarkan program-program terbaik sebagai upaya mendorong dan menopang meningkatnya usaha para petani dan pebisnis di sektor UMKMK. Di sisi lain langkah ini juga merupakan bentuk optimisme keduanya untuk mempertahankan keberadaannya dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian nasional. (TN)
BACA JUGA