Dukung Pemberdayaan UMKM dan Pesantren, Bank Mandiri Bantu Bangun Ureka Mart
Sabtu, 29 Mei 2021 | 19:44 WIB
Foto: istimewa
Bantuan secara simbolis diberikan dalam Seminar Nasional Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Pesantren, yang diselenggarakan di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (27/5). Selain itu dalam acara tersebut juga diserahkan KUR bagi 3 UMKM yang telah menjalankan usaha syariah.
Seminar Nasional dihadiri oleh berbagai pihak di antaranya Habib Muhammad Luthfi selaku Pembina Ureka Mart, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Walikota Pekalongan Afzan Arslan, Asisten Deputi (Asdep) Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Erdiriyo, Senior Executive Vice President Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto Triprakoso, serta perwakilan dari berbagai lembaga pemerintahan dan BUMN.
Turut hadir secara daring Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Iskandar Simorangkir selaku Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian).
Sebelumnya Bank Mandiri juga telah berhasil mengembangkan bisnis ritel secara professional dalam program BUMN Shop yang merupakan unit usaha PT Mitra Desa Pamarican (MDP) sehingga dapat dijadikan sebagai benchmarking untuk pemberdayaan UMKM dan Pesantren terutama pada program Ureka Mart ini.
Koperasi Ureka Mart merupakan bagian dari jaringan Koperasi Jatman (Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mutabaroh An-Nahdli) yang memiliki sekitar 40 juta anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengungkapkan bahwa indeks inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 81,4% pada 2020, lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 76,19%. Hal ini sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024.
“Koordinasi dan sinergi harus terus dipertahankan dan diperkuat dalam mendukung inklusi keuangan bagi pesantren” tutur Airlangga Hartanto.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutannya menuturkan, bahwa BUMN berkomitmen untuk bahu-membahu menjadi energi yang menggerakkan literasi dan inklusi keuangan dan digital khususnya di lingkungan pesantren.
Sementara Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, juga menyampaikan bahwa Kemenkop UKM mendukung inklusi keuangan dengan program BPUM. Sebanyak 9,8 juta usaha mikro sukses terfasilitasi dan masuk dalam pembiayaan formal pada 2020, dan tahun ini ditargetkan 12,8 juta pelaku usaha mikro.
Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir menambahkan bahwa edukasi keuangan inklusif bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan stabilitas sistem keuangan, mendukung program penanggulangan kemiskinan, serta mengurangi kesenjangan ekonomi di berbagai daerah.
“Edukasi Keuangan Inklusif diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat dan pada akhirnya membuka jalan untuk keluar dari kemiskinan serta mengurangi kesenjangan ekonomi,” terang Iskandar Simorangkir.
Sedangkan Josephus K. Triprakoso mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan ureka mart sebagai bentuk penerapan ekonomi inklusif yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Selain pemberian bantuan pembangunan Ureka Mart secara simbolis, kami juga menyalurkan pembiayaan melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah sebagai salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pembiayaan UMKM. Mendukung program pemerintah, Bank Mandiri turut menyalurkan KUR sejak tahun 2008.," kata Jospehus.
Tidak hanya itu, inklusi keuangan juga dilakukan melalui peningkatan akses perbankan melalui Mandiri Agen yang melayani transaksi perbankan seperti pembukaan rekening, setor tunai, tarik tunai, transfer, serta pembayaran/pembelian.
BACA JUGA